Pelajari & Kenali diri Anda Sebelum Melamar Pekerjaan
Sebagai seorang jobseeker, pastinya Kamu sudah tidak asing lagi dengan proses mencari lowongan kerja yang sesuai dengan apa yang Kamui
inginkan, yang mana kini proses pencarian kerja bisa dilakukan secara online, dengan cara mengunjungi
website atau portal lowongan kerja yang ada, dan lalu meng-apply
CV ke lowongan yang Kamu minati. Atau juga dapat melakukannya secara
konvensional, yaitu dengan mengirimkan resume Kamu ke perusahaan-perusahaan pilihan.
Walaupun dari sekian
banyak resume atau CV
yang kita
kirimkan belum ada yang mendapat respon, biasanya kita akan tetap berusaha mengirimkan resume atau CV
kita ke
perusahaan lainnya, mengingat persaingan kompetisi di dunia kerja
yang cukup sengit. Populasi
masyarakat kian menambah, namun lowongan yang tersedia terkadang tidak
berbanding lurus dengan jumlah pelamar kerja sehingga banyak dari kita yang saat ini masih
menunggu kepastian kerja.
Tahukah Kamu selain resume dan CV yang lebih menarik, ada beberapa aspek yang juga
dinilai, seperti latar belakang pendidikan, pengalaman berorganisasi, dan semacamnya. Keterdesekan
kebutuhan akan pekerjaan terkadang membuat kita sebagai jobseeker tidak membaca lebih rinci tentang apa saja kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Setiap ada lowongan
dengan headline yang dirasa pas dengan kualifikasi yang Kamu miliki, maka Kamu akan langsung mengirimkan resume dan CV ke
perusahaan tersebut –Dalam hal ini, perlu diingat bahwa untuk terlebih dahulu membaca kualifikasi
persyaratan untuk menjadi
karyawan di suatu perusahaan. Ini sangatlah penting karena akan percuma jika Kamu mengirimkan resume ke perusahaan yang tidak mencari skill atau kemampuan
yang Kamu
miliki. Inilah salah satu faktor mengapa seorang kandidiat pekerja tidak diterima di
salah satu perusahaan yang ia minati.
Pelajarilah kelemahan-kelemahan kita sebelum melamar atau
meng-apply ke suatu perusahaan tertentu. Agar Kamu mendapatkan tempat kerja yang
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, serta sesuai dengan apa yang Kamu minati.
Berikut adalah beberapa kelemahan yang biasanya
dimiliki kandidat
sehingga perusahaan menolak untuk
mempekerjakannya:
1. Pengalaman Kerja yang Terlalu Sedikit
Untuk jobseeker
yang belum punya pengalaman bekerja dimanapun atau masih fresh graduate, harus membaca lebih detail lagi kriteria yang
dibutuhkan oleh perusahaan yang kamu minati. Apakah ada kesempatan untuk kandidat yang
masih fresh graduate? Jika tidak maka jangan coba meng-apply ke perusahaan tersebut, karena pastinya Kamu bukanlah tenaga yang mereka cari. Jika Kamu sudah lulus pendidikan
dalam waktu yang cukup lama dan memiliki
pengalaman bekerja, terutama di bidang yang sama, memang akan membuka
kesempatan yang lebih besar untuk perusahaan menerima
Anda karena
pengalaman tersebut
akan sangat menjadi nilai tambah bagi perusahaan. Biasanya perusahaan yang mencari karyawan
dengan pengalaman di bidang yang sama memiliki load
pekerjaan yang cukup padat dan tidak mempunyai
banyak waktu untuk men-training Anda. Lain hal nya jika perusahaan tersebut masih
dapat memberikan banyak training atau pelatihan, maka kesempatan bagi fresh graduate akan terbuka lebar.
2. Memiliki history sebagai pengangguran dalam waktu
yang lama
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, jika Kamu sudah menyelesaikan
jenjang pendidikan beberapa tahun silam dan tidak memiliki pengalaman tertentu,
akan sangat berisiko bagi perusahaan untuk meneriman Kamu. Persaingan usia
yang ketat akan membuat Kamu kalah bersaing dengan kandidat yang jauh lebih muda berpengalaman. Umumnya perusahaan membutuhkan tenaga yang fresh dan bersemangat tinggi. Bagi Kamu yang memiliki rentan waktu menggangur dalam tertentu, dapat mengisi
waktunya dengan mencoba mengikuti kelas , pelatihan, atau seminar khusus, seperti kelas pelatihan bahasa, maupun seminar pengembangan skill peminatan yang sesuai
dengan bidang
pekerjaan yang Kamu sukai. Hal ini bias berdampak bagus jika dicantumkan di
resume atau CV Kamu karena di situ akan menimbulkan kesan bahwa Kamu adalah orang yang aktif serta skill dan kemampuan Kamu tetap terasah walaupun belum memiliki
pengalaman kerja.
3. Lompatan Profesi
yang Terlalu Jauh
Beberapa dari Kamu pastinya pernah merasa bahwa pekerjaan
yang Kamu
lakukan ini bukanlah apa yang Kamu inginkan, sehingga Kamu pun mencoba untuk berpindah profesi, baik di
perusahaan yang sama ataupun perusahaan lain. Hal ini
sebenarnya sangat tidak disarankan karena itu akan menunjukan bahwa Kamu bukanlah orang yang konsisten,
mengingat pengalaman Kamu sebelumnya bukanlah di bidang yang sama dengan yang
diinginkan perusahaan. Untuk merubah profesi, dibutuhkan waktu perlahan.
Cobalah untuk mempelajari terlebih dahulu profesi yang Kamu minati, lalu Kamu bisa coba apply sebagai pegawai magang dahulu untuk profesi tersebut –Jika ada
kemungkinan sebagai pekerja magang, sehingga di dalam resume Kamu memiliki pengalaman pada profesi baru yang juga sesuai
dengan kemampuan yang Kamu miliki.
Menghadapi Stres Dalam Dunia Kerja
Dalam dunia kerja, biasanya Kamu akan menemukan banyak hal baru yang akan memperkaya diri, baik dari segi
pengalaman, ilmu, hubungan atau relasi dengan kerabat, serta pastinya finansial. Namun pada realitanya, tentu tidak
melulu diiringi dengan proses yang mulus dan lancar. Banyak kendala yang akan kita temui dalam mencapai tujuan yang kita inginkan,
dan terkadang kendala tersebut bisa datang dari dalam diri sendiri.
Kendala yang dihadapi bisa membuat
tekanan dalam diri memuncak, sehingga menimbulkan perasaan-perasaan yang mengganggu serta menambah beban pikiran. Situasi seperti inilah yang sering disebut dengan stress kerja. Stres kerja adalah salah satu konsekuensi yang akan kita semua alami ketika berkecimpung di dalam dunia kerja. Di sini kita akan dituntut untuk menjadi karyawan yang tanpa celah
kesalahan. Padahal jika dilihat secara
lebih dalam, manusia bukanlah makhluk sempurna, yang pastinya tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, termasuk ketika saat sedang bekerja. Terkadang
tekanan untuk menjadi sempurna di mata si boss maupun relasi bisa menimbulkan stres yang akan membebani diri. Selain itu, minimnya
penghasilan yang didapat, serta jam kerja yang tidak menentu pastinya membuat tingkat stres kita semakin tinggi –Disamping beberapa penyebab lain stres di kantor.
Tekanan yang datang dari segala penjuru
akan mengajarkan kita bagaimana
menghadapi suatu masalah. Jika kita dapat melaluinya
dengan baik, maka nilai plus akan akan menjadi milik kita –Yang mana pastinya kita akan menjadi pekerja yang dapat diandalkan, baik di mata atasan maupun rekan satu tim.
Menurut jurnal Psychosomatic Medicine, stres yang berlebihan dapat memicu penyakit diabetes. Hal ini menunjukan bahwa banyak dari kita yang sangat sulit menghadapi stres
dan cenderung mencari
pelarian, seperti merokok, alkohol, serta mengkonsumsi banyak minuman dan makanan
yang mengandung gula –Yang mana
hal ini dapat mengakibatkan tubuh kita menjadi rentan terhadap penyakit.
Mengingat bahwa sulitnya menghindari stres saat bekerja, ada baiknya Kamu mengikuti beberapa langkah berikut untuk
mengurangi tingkat stres di kantor;
1. Membuat daftar prioritas
Dari banyaknya masalah yang dihadapi setiap
hari, mulai dari kemacetan di jalan saat berangkat ke lokasi kerja, hingga
menghadapi tanggapan dari atasan yang kurang menyenangkan, Anda harus memilih
beban mana yang menurut Anda paling dapat dikurangi dalam jangka waktu dekat.
Misalkan berangkat lebih pagi agar tidak terkena macet, sehingga stress Anda
akan berkurang satu persatu.
2. Speak
Up
Berubah untuk menjadi lebih baik sangat
disarankan oleh manajemen kantor. Maka salah satu langkah untuk mengurangi
tingkat stress melalui perubahaan adalah mencoba untuk berani bicara dan mengeluarkan
pendapat. Cobalah mencari hal
yang menurut Kamu paling menggangu pikiran saat bekerja, contohnya Income
atau pemasukan yang dirasa kurang, karena tidak sebanding dengan apa yang sudah Kamu kerjakan. Cobalah berani mengungkapkan langsung pada
atasan atau HRD mengenai pendapatan yang dirasa kurang.
3. Lapang Dada
Segala beban akan terasa lebih ringan jika
kita bisa berusaha
berlapang dada. Cobalah melihat stres
dari perspektif lain karena sebenarnya ketika dihadapkan dengan banyaknya masalah secara bersamaan, tidak selalu berarti buruk. Setiap masalah yang datang pasti memiliki jalan keluarnya masing-masing. Dengan banyaknya tekanan dan masalah yang menghampiri akan membantu proses pendewasaan dalam berpikir. Dengan
begitu, nantinya kita akan mampu menghadapi masalah lain, dan secara tidak
langsung dapat membawa kita ke level posisi selanjutnya. Nikmati
segala tekanan dengan mengalihkan pikiran sejenak ke hal lain, seperti membahas
hal lucu dengan rekan kerja, browsing
hal menarik di Internet, atau bermain games sehingga kita dapat kembali bekerja dengan lebih
bersemangat.
Langganan:
Postingan
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar