Jurnal Kerja Indonesia

Informasi dan Berita Terbaru Seputar Karir & Dunia Kerja di Indonesia

Pelajari & Kenali diri Anda Sebelum Melamar Pekerjaan

Tidak ada komentar

Sebagai seorang jobseeker, pastinya Kamu sudah tidak asing lagi dengan proses mencari lowongan kerja yang sesuai dengan apa yang Kamui inginkan, yang mana kini proses pencarian kerja bisa dilakukan secara online, dengan cara mengunjungi website atau portal lowongan kerja yang ada, dan lalu meng-apply CV ke lowongan yang Kamu minati. Atau juga dapat melakukannya secara konvensional, yaitu dengan mengirimkan resume Kamu ke perusahaan-perusahaan pilihan.

Walaupun dari sekian banyak resume atau CV yang kita kirimkan belum ada yang mendapat respon, biasanya kita akan tetap berusaha mengirimkan resume atau CV kita ke perusahaan lainnya, mengingat persaingan kompetisi di dunia kerja yang cukup sengit. Populasi masyarakat kian menambah, namun lowongan yang tersedia terkadang tidak berbanding lurus dengan jumlah pelamar kerja sehingga banyak dari kita yang saat ini masih menunggu kepastian kerja.

Tahukah Kamu selain resume dan CV yang lebih menarik, ada beberapa aspek yang juga dinilai, seperti latar belakang pendidikan, pengalaman berorganisasi, dan semacamnya. Keterdesekan kebutuhan akan pekerjaan terkadang membuat kita sebagai jobseeker tidak membaca lebih rinci tentang apa saja kualifikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Setiap ada lowongan dengan headline yang dirasa pas dengan kualifikasi yang Kamu miliki, maka Kamu akan langsung mengirimkan resume dan CV ke perusahaan tersebut –Dalam hal ini, perlu diingat bahwa untuk terlebih dahulu membaca kualifikasi persyaratan untuk menjadi karyawan di suatu perusahaan. Ini sangatlah penting karena akan percuma jika Kamu mengirimkan resume ke perusahaan yang tidak mencari skill atau kemampuan  yang Kamu miliki. Inilah salah satu faktor mengapa seorang kandidiat pekerja tidak diterima di salah satu perusahaan yang ia minati.

Pelajarilah kelemahan-kelemahan kita sebelum melamar atau meng-apply ke suatu perusahaan tertentu. Agar Kamu mendapatkan tempat kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan, serta sesuai dengan apa yang Kamu minati.


Berikut adalah beberapa kelemahan yang biasanya dimiliki kandidat sehingga perusahaan menolak untuk mempekerjakannya:

1.     Pengalaman Kerja yang Terlalu Sedikit
Untuk jobseeker yang belum punya pengalaman bekerja dimanapun atau masih fresh graduate, harus membaca lebih detail lagi kriteria yang dibutuhkan oleh perusahaan yang kamu minati. Apakah ada kesempatan untuk kandidat yang masih fresh graduate? Jika tidak maka jangan coba meng-apply ke perusahaan tersebut, karena pastinya Kamu bukanlah tenaga yang mereka cari. Jika Kamu sudah lulus pendidikan dalam waktu yang cukup lama dan memiliki pengalaman bekerja, terutama di bidang yang sama, memang akan membuka kesempatan yang lebih besar untuk perusahaan menerima Anda karena pengalaman tersebut akan sangat menjadi nilai tambah bagi perusahaan. Biasanya perusahaan yang mencari karyawan dengan pengalaman di bidang yang sama  memiliki load pekerjaan  yang cukup padat dan tidak mempunyai banyak waktu untuk men-training Anda.  Lain hal nya jika perusahaan tersebut masih dapat memberikan banyak training atau pelatihan, maka kesempatan bagi fresh graduate akan terbuka lebar.

2.     Memiliki history sebagai pengangguran dalam waktu yang lama
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, jika Kamu sudah menyelesaikan jenjang pendidikan beberapa tahun silam dan tidak memiliki pengalaman tertentu, akan sangat berisiko bagi perusahaan untuk meneriman Kamu. Persaingan usia yang ketat akan membuat Kamu kalah bersaing dengan kandidat yang jauh lebih muda berpengalaman. Umumnya perusahaan membutuhkan tenaga yang fresh dan bersemangat tinggi. Bagi Kamu yang memiliki rentan waktu menggangur dalam tertentu, dapat mengisi waktunya dengan mencoba mengikuti kelas , pelatihan, atau seminar khusus, seperti kelas pelatihan bahasa, maupun seminar pengembangan skill peminatan yang sesuai dengan bidang pekerjaan yang Kamu sukai. Hal ini bias berdampak bagus jika dicantumkan di resume atau CV Kamu karena di situ akan menimbulkan kesan bahwa Kamu adalah orang yang aktif serta skill dan kemampuan Kamu tetap terasah walaupun belum memiliki pengalaman kerja.

3.     Lompatan Profesi yang Terlalu Jauh
Beberapa dari Kamu pastinya pernah merasa bahwa pekerjaan yang Kamu lakukan ini bukanlah apa yang Kamu inginkan, sehingga Kamu pun mencoba untuk berpindah profesi, baik di perusahaan yang sama ataupun perusahaan lain. Hal ini sebenarnya sangat tidak disarankan karena itu akan menunjukan bahwa Kamu bukanlah orang yang konsisten, mengingat pengalaman Kamu sebelumnya bukanlah di bidang yang sama dengan yang diinginkan perusahaan. Untuk merubah profesi, dibutuhkan waktu perlahan. Cobalah untuk mempelajari terlebih dahulu profesi yang Kamu minati, lalu Kamu bisa coba apply sebagai pegawai magang dahulu untuk profesi tersebut –Jika ada kemungkinan sebagai pekerja magang, sehingga di dalam resume Kamu memiliki pengalaman pada profesi baru yang juga sesuai dengan kemampuan yang Kamu miliki.








Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Menghadapi Stres Dalam Dunia Kerja

Tidak ada komentar

Dalam dunia kerja, biasanya Kamu akan menemukan banyak hal baru yang akan memperkaya diri, baik dari segi pengalaman, ilmu, hubungan atau relasi dengan kerabat, serta pastinya finansial. Namun pada realitanya, tentu tidak melulu diiringi dengan proses yang mulus dan lancar. Banyak kendala yang akan kita temui dalam mencapai tujuan yang kita inginkan, dan terkadang kendala tersebut bisa datang dari dalam diri sendiri.

Kendala yang dihadapi bisa membuat tekanan dalam diri memuncak, sehingga menimbulkan  perasaan-perasaan yang mengganggu serta menambah beban pikiran. Situasi seperti inilah yang sering disebut dengan stress kerja. Stres kerja adalah salah satu konsekuensi yang akan kita semua alami ketika berkecimpung di dalam dunia kerja. Di sini kita akan dituntut untuk menjadi karyawan yang tanpa celah kesalahan. Padahal jika dilihat secara lebih dalam, manusia bukanlah makhluk sempurna, yang pastinya tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, termasuk ketika saat sedang bekerja. Terkadang tekanan untuk menjadi sempurna di mata si boss maupun relasi bisa menimbulkan stres yang akan membebani diri. Selain itu, minimnya penghasilan yang didapat, serta jam kerja yang tidak menentu pastinya membuat tingkat stres kita semakin tinggi –Disamping beberapa penyebab lain stres di kantor.  

Tekanan yang datang dari segala penjuru akan mengajarkan kita bagaimana menghadapi suatu masalah. Jika kita dapat melaluinya dengan baik, maka nilai plus akan akan menjadi milik kita –Yang mana pastinya kita akan menjadi pekerja yang dapat diandalkan, baik di mata atasan maupun rekan satu tim.
Menurut jurnal Psychosomatic Medicine, stres yang berlebihan dapat memicu penyakit diabetes. Hal ini menunjukan bahwa banyak dari kita yang sangat sulit menghadapi stres dan cenderung mencari pelarian, seperti merokok, alkohol, serta mengkonsumsi banyak minuman dan makanan yang mengandung gula –Yang mana hal ini dapat mengakibatkan tubuh kita menjadi rentan terhadap penyakit.


Mengingat bahwa sulitnya menghindari stres saat bekerja, ada baiknya Kamu mengikuti beberapa langkah berikut untuk mengurangi tingkat stres di kantor;

1. Membuat daftar prioritas
Dari banyaknya masalah yang dihadapi setiap hari, mulai dari kemacetan di jalan saat berangkat ke lokasi kerja, hingga menghadapi tanggapan dari atasan yang kurang menyenangkan, Anda harus memilih beban mana yang menurut Anda paling dapat dikurangi dalam jangka waktu dekat. Misalkan berangkat lebih pagi agar tidak terkena macet, sehingga stress Anda akan berkurang satu persatu.

2.  Speak Up
Berubah untuk menjadi lebih baik sangat disarankan oleh manajemen kantor. Maka salah satu langkah untuk mengurangi tingkat stress melalui perubahaan adalah mencoba untuk berani bicara dan mengeluarkan pendapat. Cobalah mencari hal yang menurut Kamu paling menggangu pikiran saat bekerja, contohnya Income atau pemasukan yang dirasa kurang, karena tidak sebanding dengan apa yang sudah Kamu kerjakan. Cobalah berani mengungkapkan langsung pada atasan atau HRD mengenai pendapatan yang dirasa kurang.

3. Lapang Dada
Segala beban akan terasa lebih ringan jika kita bisa berusaha berlapang dada. Cobalah melihat stres dari perspektif lain karena sebenarnya ketika dihadapkan dengan banyaknya masalah secara bersamaan, tidak selalu berarti buruk. Setiap masalah yang datang pasti memiliki jalan keluarnya masing-masing. Dengan banyaknya tekanan dan masalah yang menghampiri akan membantu proses pendewasaan dalam berpikir. Dengan begitu, nantinya kita akan mampu menghadapi masalah lain, dan secara tidak langsung dapat membawa kita ke level posisi selanjutnya. Nikmati segala tekanan dengan mengalihkan pikiran sejenak ke hal lain, seperti membahas hal lucu dengan rekan kerja, browsing hal menarik di Internet, atau bermain games sehingga kita dapat kembali bekerja dengan lebih bersemangat.


Tidak ada komentar :

Posting Komentar